Wawali, Hengky Honandar Pimpin Rakor Bahas Soal Warga Korban Eksekusi

BITUNG - Pemerintah Kota Bitung Gelar rapat koordinasi dalam rangka mengantisipasi permasalahan yang terjadi pada warga Girian Indah di lingkungan V Rt 003, Kecamatan Girian yang terdampak eksekusi lahan milik keluarga Batuna, Senin (07/08/2023)

Rapat yang dilaksanakan, di ruang rapat Wakil Walikota yang di pimpin Wawali Hengky Honandar ini,   di hadiri  Dinas Perkim, Pertanahan, Dinas PUTR, Dinas Sosial, Polisi Pamong Praja, camat Girian, Lurah Girian indah bersama kepala lingkungan V serta ketua RT 003, tim percepatan serta BUMD Bangun Bitung.

Baca juga: WBP Lapas Permisan Nusakambangan Antusias Persiapkan Natal 2022

Wawali Hengky menyampaikan Pemerintah Kota Bitung tidak akan masuk ke area persoalan hukum antara warga dengan Keluarga dr Hansie Batuna pemilik lahan Eks HGU Kinaleosan di Kelurahan Girian Indah Kecamatan Girian.

Dirinya menyatakan, kehadiran pemerintah di lokasi pasca pengosongan lahan yang dilakukan Pengadilan Negeri Kota Bitung, Rabu 02/08/2023 lalu, tidak lain untuk mendampingi warga yang masih bertahan hingga hari ini.

Baca juga: Kebakaran Hutan dan Lahan di Kalimantan, MA Kabulkan PK Presiden Joko Widodo

"Kami tidak akan ikut campur dengan persoalan hukum hingga dilakukan pengosongan lahan. Kami hadir semata untuk menangani dampak sosial akibat pengosongan lahan, Karena di situ ada warga Kota Bitung yang terdampak, maka pemerintah wajib untuk hadir mendampingi agar tidak dianggap terjadi pembiaran, ” ungkapnya

Selain itu di rapat koordinasi juga dibahas langkah-langkah yang akan dilakukan pemerintah bagi warga yang masih bertahan di lokasi. Baik itu bantuan sementara berupa tenda maupun bahan makanan.

Baca juga: Petugas Lapas Permisan bersama WBP Giat Kebersihan Lingkungan Jalan dan Lapas Ngaseman

"Dari hari pertama pasca pengosongan lahan, tim dari perintah sudah ada di lokasi mendampingi. Setelah ini akan dilakukan verifikasi data warga yang masih bertahan di lokasi agar  bisa menentukan kebijakan selanjutnya, " ujarnya

Hengky mengatakan, akan ada rapat teknis dengan perangkat daerah terkait untuk menentukan seperti apa langkah pemerintah kedepan terkait puluhan kepala keluarga yang masih bertahan di lokasi.

Baca juga: Nuroji Nilai Banyak Wisata Penunjang di Demak yang Belum Terpublikasi Dengan Baik

"Intinya, tidak ada pembiaran. Pemerintah sudah hadir mendampingi warga dari awal hingga hari ini, " tandasnya

Diketahui bahwa ada 54 rumah dan 7 pondok yang masuk dalam lahan Eks HGU Kinaleosan milik Keluarga dr Hansie Batuna yang dieksekusi. Dan dari informasi, ada 36 kepala keluarga yang masih bertahan di lokasi dengan dalih tidak memiliki tempat tinggal untuk mengungsi. (AH)

Baca juga: Penuh Skill, Petugas bersama WBP Lapas Permisan Nusakambangan Lakukan Pengecatan Halaman Depan