BITUNG - Kepala Bakamla RI Laksamana Madya TNI Dr. Aan Kurnia, secara resmi membuka Patroli Bersama Keamanan dan Keselamatan Laut Nasional Tahun 2023 bertempat di Pelabuhan Samudera Bitung, Jln. D. S. Sumolang, Kel. Bitung Timur Kec. Maesa Kota Bitung, Rabu (15/03/2023) Pagi.
Hadir dalam kegiatan upacara, Mewakili Gubernur Sulut Kasat Pol PP Prov. Sulut, Farly Kotabunan, Kasdam XIII/Mdk Brigjen TNI Mochammad Lutfi Beta, S.Sos., M.Si., Danrem 131/Stg Brigjen TNI Mukhlis, S.A.P., M.M., Danlanudsri Marsma TNI M. Satriyo Utomo, S.H., Pangkoarmada II Laksda TNI Maman Firmansyah, Danlantamal VIII Manado Laksma TNI Nouldy J. Tangka, S.A.P., CHRMP., Danguskamla Koarmada II Laksma TNI Teguh Prasetya, S.T., M.M. CHRMP., Forkopimda Prov. Sulut, Wakil Walikota Bitung Hengky Honandar, SE., Dandim 1310/Bitung Letkol Arm Yoki Efriandi, M.Han. Bersama unsur Forkopimda Kota Bitung, Dansatrol Lantamal VIII Bitung Letkol Laut (P) Buharnanda Inggil Pribadi, ST, M.Tr. Opsla., Danyonmarhanlan VIII Bitung Mayor Marinir Aditya Indarto, M.Tr., Opsla serta Para Tamu dan undangan.
Bertindak selaku Inspektur Upacara, Kepala Bakamla RI Laksamana Madya TNI Dr. Aan Kurnia, dalam sambutannya, mengatakan, Patroli ini dilaksanakan guna melaksanakan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2014 tentang Kelautan, serta Peraturan Pemerintah nomor 13 tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Keamanan, Keselamatan, dan Penegakan Hukum di wilayah perairan Indonesia dan wilayah Yuridiksi Indonesia.
Lanjutnya, Patroli Bersama ini memasuki tahun kedua, dimana upacara pembukaan sebelumnya bertempat di Batam. Patroli Bersama pada tahun 2022 yang lalu dilaksanakan selama 60 hari dengan melibatkan Instansi Terkait dan Instansi Teknis, dalam rangka meningkatkan kualitas.
"Patroli Bersama Tahun 2023 ini akan menambah jumlah hari patroli menjadi 75 hari, dari tahun sebelumnya 60 hari patroli, " ungkapnya
Tak hanya itu, penambahan wilayah prioritas patroli juga dilakukan, sehingga Patroli Bersama ini diharapkan dapat terlaksana lebih baik dibanding tahun sebelumnya. Adapun jumlah unsur yang terlibat total 15 kapal yakni dari Bakamla RI 4 unsur, TNI AL 3 unsur, Polair 2 unsur, Bea Cukai 2 unsur, PSDKP 2 unsur, dan KPLP 2 unsur.
Tujuan diadakan Patroli Bersama ini kata Dia, juga tidak luput dari mensinergikan patroli penegakan hukum antar Instansi Terkait, seperti TNI AL, Polair, Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP), Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC), Hubla, dan Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai Republik Indonesia (KPLP).
“Dengan mengucapkan bismillahirohmannirrohim, Patroli Bersama Keamanan dan Keselamatan Laut Nasional tahun 2023 secara resmi saya nyatakan dimulai, ” kata Laksdya TNI Dr. Aan Kurnia dalam Pembukaan Patroli Bersama Tahun 2023.
Kepala Bakamla RI juga menyampaikan harapannya, yaitu kegiatan patroli berjalan dengan lancar dan dapat melakukan penindakan atau minimal memberikan efek deterrence terhadap segala aktivitas illegal di laut.
“Berhasilnya kegiatan ini, pastinya merupakan keberhasilan kita bersama yang kesemuanya dilakukan demi terwujudnya tujuan nasional bangsa Indonesia, " harapnya.
Sebelum mengakhiri sambutannya, Laksdya TNI Dr. Aan Kurnia memberikan beberapa penekanan pada saat Patroli Bersama, diantaranya, tetap laksanakan sinergitas dan koordinasi yang baik antar pengendali dan antar aset patroli dalam melaksanakan patroli dan penindakan secara efektif dan efisien.
Kemudian, samakan persepsi, pola pikir dan pola tindak dalam menjalankan tugas, tanamkan bahwa semua yang kita lakukan adalah demi bangsa dan negara. Terakhir, perhatikan keamanan dan keselamatan dalam melaksanakan tugas, patuhi norma, kaidah, peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
Adapun Jelas Kepala Bakamla RI bahwa Target Patroli Bersama ini yaitu Illegal Fishing, Logging, and Mining, Penyelundupan (narkoba, miras, senjata, BBM, pencari suaka melalui jalur laut), Perompakan, Pencemaran laut, Pengangkatan Barang Muatan Kapal Tenggelam (BMKT), serta SAR terbatas (pencarian kapal yang terkena musibah berdasarkan perintah/kondisi aktual).
" Fokus utama patroli bersama ini adalah Selat Malaka, Selat Singapura, Laut Sulawesi sampai Selat Makassar dan Laut Arafuru." Tutupnya
(AH)